Marilah kita kembali sejenak ke tahun 2001. Masa dimana yours truly adalah jomblo akut yang kalo naksir orang pilihannya cuma 2: kalo gak digantungin atau orang yang ditaksir gak nyadar, malah temennya yang kegeeran (salah, mas!!). Intinya gagal. *ngenes* 😆
Untungnya di tahun 2001 itu juga kuliah lagi enakenaknya, tementemen lagi seruserunya, jalanjalan lagi seringseringnya, jadi ya gue hepihepi aja sih menhomblo. Tapi, namanya perempuan ya kurang lengkaplah hidup tanpa gremetgremet di hati, thus punya gebetan mah tetep wajib hukumnya, atuh.
Tementemen gue waktu itu kayanya juga cukup rata antara yang punya pacar sama el homblos. Ini sih sebenernya gak pernah menjadi masalah yaa.. Sampai suatu hari ketauan bahwa ada salah satu temen seangkatan yang bisa meramal. Nah, di sinilah baru menjadi masalah (bagi si teman peramal tersebut, maksudnya). Karena, sejak ketauan itulah, hidupnya gak sama lagi.. Tiap nongol di kantin dikit, langsung dikejarkejar cewekcewek yang pengen tau nasib masa depannya.
(Buat Liny, Me, Faye, Danti, yang kadangkadang suka baca blog ini, pasti tau doooong siapa orangnya? 😆 ) Continue reading “.[time travel] 2001.”