Pada suatu masa, di kala semua asisten rumah tangga berbondongbondong memadati peron 9 3/4 untuk pulang kampung dan merayakan hari raya bersama keluarganya masingmasing, tersebutlah sekumpulan ibuibu (dan bapakbapak) yang pusing karena harus menjalani hidup dengan keadaan yang berbeda dari biasanya. Dalam rangka beradaptasi dengan keadaan itu, mereka pun mulai menyesuaikan rutinitas mereka dengan mengambil cuti panjang dan berbagi tugastugas rumah tangga.
Berharihari sebelum para asisten rumah tangga satu persatu melipir keluar kota, pembicaraan ibuibu sudah terfokus pada hal itu. Sebagian besar merasa cemas menghadapi harihari selanjutnya, sebagian lagi merasa bersemangat karena punya kesempatan cuti panjang.
Di antara ibuibu itu, gue termasuk sebagian kecil yang merasa duaduanya. Cemas juga, semangat juga. Cemas karena lagi hamil, punya anak balita jadi ngebayangin cuci, setrika, jemur, sapu, ngepel, dan lainlain agak PR yaaa.. (emang manja aja kali gak?). Semangat karena ya bisa punya banyak waktu sama Sabia 🙂 Continue reading “.diary of a housewife wannabe/gonnabe.”