30DayWriting Challenge · ingetinget · mikirmikir · senangsenang · seruseruan · sukasukaku

.post #30DayWriting Challenge.

Setelah melalui harihari yang (rasanya lebih) panjang (dari biasanya), AK HIR NYA project #30DayWriting Challenge selesai juga! *sujud syukur*

Yah, walopun sebenernya lebih pantas disebut #30PostsIn30Days Challenge sih, secara kejar tayang abis membuat gw jadi bokis dan sehari bisa ngepost 2-3 tulisan di sini. Hehehe. Tapi ya sudahlah. 😛

Awalnya, ini menjadi proyek isengiseng dalam rangka menyambut ulang tahun gw. Pada saat gw mulai membuat artikel yang meminta topik, sebenernya itungitungan waktunya masih pas tuh, sehari bisa satu tulisan dan tulisan terakhir pas di hari ultah gw. Tapi, kemudian, karena satu dan lain hal (baca: kerjaan rame, kepotong wiken, males), akhirnya nyadarnyadar: “huwoooooooooow, gak bakal keburu nih!

Karena itulah, sehari bisa 2-3 tulisan. 😛 Tadinya mau tetep bokis, semua postingan di-edit time stamp-nya biar keliatannya bener. Tapi, who are you trying to fool deh, Smit.. Hihihi. Jadi kita biarkan saja demikian adanya. Biar sekalian jadi bahan introspeksi supaya gak terusterusan jadi procrastinator. Ciyeh! Continue reading “.post #30DayWriting Challenge.”

30DayWriting Challenge · begobegoan · isengiseng · lopelope · ngayalngayal · orangorang tersayang · senangsenang · seruseruan · sukasukaku · temanteman

.#Day30: Surat Untuk Masa Lalu.

Hai Kamu,

Salah satu hal yang paling sering aku khayalkan ketika aku lagi pusing, takut, khawatir akan sesuatu adalah ada seseorang atau sesuatu yang datang dari masa depan yang bisa memberi bocoran mengenai apa saja yang akan terjadi — atau sekedar mengatakan bahwa semua akan baikbaik saja. Pernah nggak kamu merasakan hal yang sama?

Sepertinya pernah ya?

Dan kalau memang suatu hari di masa depan sudah ada teknologi dimana kita bisa mengirim surat ke masa lalu, seharusnya kamu menerima surat ini pada tahun 1997.

Saat itu, kamu umur 16 tahun. Aku udah lupa apa saja yang jadi sumber kebingungan dan pertanyaan di masa itu. Tapi, sepertinya lumayan pusing. Karena itulah aku menulis surat ini. Sebab, aku pengen kamu tau bahwa seiring perjalanan hidupmu, akan lebih banyak lagi hal yang bikin pusing. Hahahahaha! Continue reading “.#Day30: Surat Untuk Masa Lalu.”

30DayWriting Challenge · begobegoan · filmfilm · ingetinget · malumaluin · ngakakngakak · sukasukaku · temanteman

.#Day29: Pin-up, schpin-up.

Topik ini sebetulnya adalah masukan kedua dari Andinanina . Sengaja gw masukin sebagai topik ke-29 karena……….. takutnya kalo gw masukin topik ini di topik nomer dua, abis itu blog ini gak ada yang baca lagi. Hahahahahahaah.

Ini, lagilagi, adalah sebuah aib yang tadinya hanya diceritakan ke temanteman dekat. Berhubung udah ada yang minta topik ini (dan seketika membuat gw nyesel soksok bikin project segala), YASTRALAH. Udah kadung. 😛

Jadi begini ceritanya…..

Barangkali beberapa dari tementemen pernah ingat bagaimana Macaulay Culkin adalah celebrity crush-ku. Akan tetapi, setelah nonton The Good Son, yang mana di situ si Macca jadi anak kok jahat banget, sertamerta hatiku langsung melipir dan naksir sama lawan mainnya, Elijah Wood. Harap diingat, kayanya pas film itu, gw akhirakhir SD atau awal SMP deh. Continue reading “.#Day29: Pin-up, schpin-up.”

30DayWriting Challenge · ingetinget · orangorang tersayang · panikpanik gak jelas · temanteman

.#Day28: Lost (and, thankfully, found).

Sebelumnya, gw ingin memberi disclaimer terhadap topik masukan dari Dina ini. Tulisan gw yang satu ini akan bercerita tentang suatu kejadian yang punya dampak besar banget dalam hidup gw. Sebelum menulis di sini, gw cuma pernah cerita di #memetwit, itu juga atas desakan kakak gw.

Tapi, pada dasarnya, gw tidak terlalu suka membicarakan kejadian ini secara utuh. Kalo ada yang nanya juga, cuma yang “yaaa gitu deh..” Hehehe.  Makanya sebelum ada yang minta, juga gak pernah gw tulis. Ya soalnya gak ditulis juga gw masih ingat terus juga secara detilnya gimana sih ya..

Tapi, kemaren dipikirpikir, mungkin gak ada salahnya juga diceritain di sini sebagai reminder ajah. 😛 Continue reading “.#Day28: Lost (and, thankfully, found).”

30DayWriting Challenge · bukubuku · ingetinget · isengiseng · sukasukaku

.#Day27: 5 Bukubuku Kesukaanku.

Ini topik dari Astrid, yang waktu itu membeli Noddy segambreng dari AlmariDeki *tetep ngiklan*. Dia minta gw nulisin 5 buku yang merubah hidup gw.

Agak sulit ya, aku gak tau sih buku apa yang bisa “mengubah“, tapi kalo yang gw sukaaaaaaaaaaaaaa banget dan tanpa sadar menjadikannya kiblat untuk referensi bukubuku, ada sih. Banyak. Tapi, karena cuma disuruh lima aja, jadi ya…

…. here’s the list, in no particular order.
Continue reading “.#Day27: 5 Bukubuku Kesukaanku.”

30DayWriting Challenge · lagulagu · mellowmellow · musikmusik · sukasukaku

.#Day26: Only Lonely (Hootie and The Blowfish).

Telaah lagu ini juga topik yang diminta sama Liny, tapinya lagu yang dia minta itu gw gak taooo.. Terus, gw males nyari 😆 Maaf ya, Lin.. 😛

Tapi, belakangan ini, gw lagi seneng dengerin lagi lagu yang, dari dulu, menurut gw sedih amat. Mana yang nyanyiin cowok lagi. Lagunya Hootie and The Blowfish, judulnya Only Lonely.

Kita bahas itu aja yaaa.. 🙂

Continue reading “.#Day26: Only Lonely (Hootie and The Blowfish).”

30DayWriting Challenge · anakanak · bingungbingung · ingetinget · mellowmellow · mikirmikir · orangorang tersayang · panikpanik gak jelas · sabiasayang

.#Day25: Psikologi Untuk Anda.

Waktu kuliah, salah satu pertanyaan paling salah namun paling sering gw terima terkait dengan fakultas gw adalah:

“Anak Psikologi ya? Bisa baca orang dong?”

Gak nolong juga karena salah satu mind-reader yang sering masuk TV juga berasal dari almamater gw. Jadi, kalo gak kalimat di atas, kadang ada varian berikutnya:

“Anak Psikologi ya? Bisa sulap dong?”

………………….

Salah seorang pemain sinetron kawakan juga berasal dari almamater gw, tapi kenapa ya gak ada yang pernah nanya,

“Anak Psikologi ya? Bisa akting dong?”

Hih. Continue reading “.#Day25: Psikologi Untuk Anda.”

30DayWriting Challenge · ingetinget · mainmain · sedihsedih · senangsenang · sukasukaku

.#Day24: (not a) Barbie Snob.

Topik ini diminta oleh Mbak Miund, diduga karena seperti biasanya, dia kalo punya aib serupa gak mau kebongkar sendirian. Makanya spesifik minta gw cerita ini. Sebelumnya, aku minta sorisori stroberi dulu kalo tulisan ini mungkin berbau pamer. Sebenernya gak bermaksud gitu loh. Tapi, ya gak apaapa juga kali ya, secara sekarang barangnya udah gak ada semua, maka kita anggap saja mengenang masa lalu 🙂

Jadi begini, waktu gw kecil, seperti anak perempuan pada umumnya, gw suka banget main ibuibuan dan bajubajuan. Bajubajuan itu kaya paper doll gitu loh. Tapi lebih merakyat, kaya gini nih:

IMG_2767[1] Continue reading “.#Day24: (not a) Barbie Snob.”

30DayWriting Challenge · ingetinget · senangsenang · seruseruan · sukasukaku · temanteman

.#Day23: GenkGer.

Blog adalah rumah maya. Betul? Dan, selayaknya orang punya rumah, kita pun punya tetangga. Ya kan? Kadangkadang kita main ke rumah tetangga itu, terus saling mengunjungi, cocok jadi ngobrol. Yang tadinya basabasi doang, lamalama jadi seru. Voila! Punya teman baru 😀

Begitu juga pertemanan gw sama orangorang ini. Gak instan sama sekali. Malahan awalnya juga gw sih gak mikir bakalan bisa temenan beneran sama mereka.

Semua dimulai waktu gw lagi isengiseng browsing cari rumah. Lalu ketemulah satu blog yang pemiliknya lagi baru sukses hunting rumah juga. Karena gw anaknya sok asik, ya gw iseng aja ninggalin komen nanya itu rumahnya daerah mana. Dari situ, gw malah keterusan bacain blognya dia. Seperti biasa, kalo orang baca blog, terus nyambung ke tementemennya juga. Dari situ gak tau gimana, terlempar lagi ke blog orang lagi, gituuuu terus. Tautau tibatiba rajin ngunjungin blog mereka semua. Continue reading “.#Day23: GenkGer.”

30DayWriting Challenge · orangorang tersayang · senangsenang · sukasukaku

.#Day22: Extended Family.

Dengan adanya permintaan topik dari Taden, akhirnya lengkap sudah gw ngomongin keluarga gw di dalam blog ini. Moga gak menjadikan aku dicoret dari pohon keluarga saking seringnya berbuat bodoh. Hahaha.

Kalo dari sisi gw, keluarga bokap maupun keluarga nyokap bisa disebut keluarga besar. Tapi, berhubung mereka berdua samasama anak bungsu, otomatis hal itu menjadikan gw selalu jadi anak paling kecil di antara dua keluarga tersebut. Bahkan meskipun ada anakanaknya kakakkakak nyokap yang lebih muda dari gw, tetep aja hitungannya gw posisi paling buntut.

Dari kecil, gw manggil kakakkakak bonyoks dengan sebutan “om” dan “tante”. Karena dari dulu begitu, sampe kuliah gw gak ngerti kalo orang luar nanya, “Itu kakaknya Papa? Kok manggilnya Om?” Aslik. Aku bingung. Baru deh, lamalama tau kalo pada umumnya, kakak ortu dipanggil Pak De / Bu De. Adik ortu dipanggil Pak Lik / Bu Lik atau Om / Tante. You learn something new everyday 😛 Continue reading “.#Day22: Extended Family.”