filmfilm · ingetinget · isengiseng · mainmain · ngakakngakak · orangorang tersayang

.setelah menonton: Headshot.

Akhirnya setelah entah terakhir kapan, keluar lagilah posting “Setelah Menonton…”. Hal ini disebabkan, tak lain dan tak bukan, oleh kesulitan menonton sering-sering. Sekalinya nonton palingan kartun bareng bocah-bocah. Kalo nonton film-film yang masih bisa DVD, juga milih nunggu DVDnya aja.

Akan tetapiiii… demi menghabiskan sisa kuota sumpah serapah di tahun 2016 ini, maka kami memutuskan turun gunung dan menonton…

image

Mo Brothers, Iko Uwais, Zack Lee, Julie Estelle. Udah kebayanglah ya, kira-kira filmnya bakalan gimana. Gebuk-gebukan, tembak-tembakan, berdarah-darah. Sebenernya jenis-jenis film yang males gue tonton. Tapi karena nama-nama di atas udah sering terbukti menghasilkan film-film keren, jadilah gue bela-belain nonton meski berbekal tangan kosong dan pashmina buat tutup mata jika perlu. πŸ˜›

Dibuka dengan adegan di penjara, film ini udah sukses bikin gue tahan napas bahkan jauh sebelum judulnya muncul.

Cerita dimulai dengan seorang penjahat level tinggi berhasil kabur dari penjara, dengan cara sedemikian rupa sehingga banyak banget orang mati, kecuali dia. Dua bulan kemudian, seorang misterius yang tadinya ditemukan koma gara-gara tertembak di pantai akhirnya siuman, tapi amnesia. Nah, ternyata si penjahat itu dan si amnesia ini berhubungan di masa lalu. Si penjahat gak mengira si amnesia masih hidup, sehingga sisa film ini intinya nyariin si amnesia.

Tapiii, gara-gara si amnesia ini beredarnya deket orang-orang ga tau apa-apa, jadi banyak orang mokat akibat kena serangan anak-anak buahnya si penjahat itu. Di situlah letak keberdarah-darahannya film ini, sodara.. Di situ pulalah para penghuni kebon binatang lepas semua dari mulut yours truly. Zzzzz.

Tapi gara-gara itu, gue jadi mikir kalo film ini kaya maen video game. Berhasil ngelewatin lawan yang ini, naik level ke lawan yang lebih susah, gitu terus sampe ke rajanya.

Yang artinya….. KALO BELOM NYAMPE RAJANYA, YA BENGEK AJA TERUS SAKING SUSAH NAPAS!!! Huuuufttt.. 😦

Eniweeeey, tentunya ada latar belakang cerita kenapa semua pergelutan ini terjadi. Biar gak spoiler, intinya aja yaa.. Jadi ternyata dulunya tuh bisa dibilang kalo penjahat itu adalah gurunya si amnesialah. Nah, cerita perekrutannya menjadi murid itulah yang bikin ndredeg. Amit-amit.

Demi tau asal muasal cerita ini gue nahan kebelet pipis dari tengah film. Bukan apa-apa, takutnya pas di toilet ketemu Julie Estelle. *ditebas*

Seperti biasa, abis nonton, kita bahaslah film itu beserta khayal-khayal nggak penting.

S: Kamu kalo main di film itu kira-kira jadi yang mana?

P: Yang mati di bis kayanya gue sih..

Wahahahahahahah.. kenapa suamik aku pesimis dan nggak mau ngambil peran jagoannya sih? πŸ˜† πŸ˜† πŸ˜†

S: Itu kira-kira yang jadi orang-orang langsung mati di adegan penjara yang awalnya itu, jadi figuran di scene lain apa enggak ya?

P: Iya ya.. Apa ambil nasi bungkus terus pulang?

πŸ˜† πŸ˜† πŸ˜†

Situasi pun berubah dengan cepat dimana pura-puranya lagi casting.

S: Kamu kan liat tuh di filmnya penggunaan sumpah serapah anjing-anjingan sangat fasih. Coba sekarang, kamu ucapkan kalimat ini dengan berbagai macam ekspresi.

P: Oke.

S: Coba katakan “Gue abisin lo, anjing.” dengan ekspresi marah.

P: TAK PATENI KOWE, ASU!!!!

YAHAHAHAHAHAHHAHAHAHAHAHAHAHAHHAHAHAH!!! MAS, JANGAN TERLALU IMPROV, MAAAASSS, DIALOGNYA!! πŸ˜† πŸ˜† πŸ˜† πŸ˜† πŸ˜†

Setelah mencoba mengucapkannya dengan berbagai ekspresi, ternyata memang sebaiknya suamiku tidak usah ikut casting film beginian. Soalnya kadang terlalu berapi-api sehingga pemenggalan katanya salah.

“Gue abisin, lo anjing.”

“Gue abisin lo, abis lo anjing siih.”

Pokoknya salah teruslah. Malah paling menjiwai pas ekspresi sedih. Jadi emang genre-nya melankolis. Selain itu, nanti pinggangnya mengsle kan kasian. πŸ˜›

(Kita kapan mo dewasanya sih, Dals? πŸ˜† )

Akhir kata, selamat menonton Headshot bagi yang ingin. Totally worth watching.

One thought on “.setelah menonton: Headshot.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s