Semua orang pasti perlu curhat. Karenanya, ada orang-orang yang curhat magnet seperti aku, yang seringkali ujug-ujug dicurhatin. Dan, biasanya, kami baik-baik saja dengan keadaan seperti itu dan seneng-seneng aja ngedengerin atau memberi masukan.
Masalahnya, kadang-kadang si curhat magnet ini pun butuh curhat. Tapi, ketika banyak orang lupa kalau si tempat curhat ini hanya orang biasa yang gak selalu senang dan kadang tetap butuh curhat, gimana dong? Easy peasy, we try to laugh things away, we try to find friends to laugh with, thus… we post memes. π
Kan?! π π
Tapi, serius deh. Enggak gitu juga, deng. Semua orang butuh curhat. Si tempat curhat pun butuh juga. Terutama ketika masalahnya berat dan menghimpit, tentu akan lebih lega kalau diceritakan ke orang yang dipercaya. Kenapa gue gak bilang “berbagi“, karena kadang kita tuh mau cerita gak buat bagi-bagi masalah. Tapi, lebih mencari ketenangan batin. Dan kalo udah berhasil cerita, tuh, biasanya hati kaya agak lega dikit, kepala agak entengan dikit. Itu satu, kalau jenis yang mau dicurhatin adalah masalah berat.
Yang kedua, ada masalah-masalah yang hanya berat pas disimpen di kepala doang. Giliran pas diceritain, terasa konyol. As in, ridiculous. As in, supercalifragilisticexpialidocious-ly ridiculous. Alias konyol abis. Masalah yang biasanya ada karena kebanyakan mikir. Nah, ini juga perlu diceritakan ke orang lain. Kenapa? Karena seiring cerita, kita bisa denger sendiri, dari mulut kita sendiri, betapa konyolnya hal-hal yang kita pikirin dan seringnya itu ternyata bukan masalah sama sekali. Lalu, ketika udah diceritain ke temen, temen yang baik dan benar pasti akan mengkonfirmasi kalau itu konyol dan mengembalikan kita kembali ke realita.
Intinya… semua orang butuh curhat biar sehat. Ingat ya, bukan buat modus. π Tapi biar sehat. Karena pura-pura ketawa padahal hati kopong itu sakit, menyembunyikan kesedihan (apalagi demi kebahagiaan orang lain) itu pun lebih menyakitkan lagi.
Stay sane, you all… π