.lagilagi lagu.

Serasa kesambet.

Sejak mandi pagi kepengen dengerin The Sundays’ Static and Silence. Lalu sampe kantor langsung pasang.

Lalu langsung terhempas ke masa SMA.  All seems vividly clear.

Inget suara ketawatiwi kita samasama, sampe inget kenapa kita bisa ketawatiwi sampe kaya gitu. Inget loronglorong dimana kita pernah memunguti serpihan hati yang patah karena harapanharapan kepanjangan. Inget hangatnya pelukan sahabat yang tau bahwa dia hanya perlu diam saat kita nangis sesenggukan di pelukan.

Kadangkadang, ketika gw bilang lagu adalah mesin waktu,  justru lagu itu gak spesifik mengingatkan gw pada seseorang, tapi pada suatu masa. Dalam hal ini, album ini selalu mengingatkan gw pada masa SMA dan bagaimana kami pernah saling menemani dan saling menjaga satu sama lain pada saat itu.

Tulisan ini gak hanya didedikasikan untuk The Sundays’ Static and Silence album yang kemampuan membuat hati menetesnetes lagi dan laginya sudah terbukti sejak tahun 1997, tapi terutama untuk Phephe in Heaven, Louise, Almira, Ellia, Daruaji dan Bardiano —– orangorang yang meski sekarang gak ketemu sesering dulu, tapi selamanya punya tempat khusus di dalam hati.

Terima kasih sudah membuat satu masa dalam hidup saya begitu bahagia dan tidak akan pernah terlupakan. I love you all much more than you know. 🙂