Gw pertama kali mendengar kalimat ini, kalo gak salah, di film My Best Friend’s Wedding:
“swear, if we’re 28, if we’ve never married, we’ll marry each other”.
Katakata itu cukup lucu dan akhirnya sempat banyak orang menggunakan kalimat itu sama sahabat lawan jenisnya, pada masamasa labil, meskipun angka ’28’ bisa berubah jadi bervariasi.
Selama ini gw melihat kalimat itu lebih sebagai kalimat luculucuan. Dan ketika semakin banyak orang yang menggunakannya, gw juga gak pernah berpikir lebih jauh lagi tentang itu.
Tapi hari ini dari cerita seorang temanku yang manis dia memberi gw pandangan baru.Kata temen gw itu…
“ Dia pernah bilang kalo gw adalah backup-annya dia di umur 35. Gw berpikir pengen bilang gak mau. I don’t wanna be a second choice. Or the place you go to when all else fails. Gw pengen jadi hal pertama yang dia inginkan. Gw pengen jadi urutan nomer satu. Bukan kesekian.”
Dan sertamerta gw mendapat pandangan baru.
The line is no longer cute-romantic-lovey-dovey for me. Karena ternyata dari sudut pandang yang beda, itu menunjukkan seperti, oke-gw-sama-lo-karena-lo-yang-selalu-ada.
Kenapa baru nyadar sekarang?
Kenapa baru milih setelah semua kandidat rontok atau gak milih dia?
Kalimat yang awalnya terdengar manis dan stand-by-me-ish itu, tibatiba jadi terdengar egois.
We should not settle to second best, and therefore no one could see us as ‘second best’.
Saya rasa itulah pesan yang disampaikan teman saya itu. Mungkin layak dipikirkan 🙂
: ditulis dalam keadaan super cranky karena besok gak bisa pulang cepet dan karena gw kalo diceritaceritain beginian cenderung belain pihak yang gw kenal 😛
True…. in fact…. gua selalu berpikir kalo kata-kata itu sangat lame, even dari dulu :p
Yang gak penting lagi… kenapa 35, gak 25 gitu :)):)):))
Hehe. Ternyata gak “manis” ya katakata itu? 😛
Btw, karena sekarang temen gw itu udah 25 jadi mesti ada rentang waktu lagi..
kalo kata quote2 yang pernah, jangan jadiin dia yang nomer satu kalau kita cuma jadi opsinya dia. I don’t become one of his numbers, I have to be infinite. *cailah* #serusendiri
intinya gue setuju kalau kalimat di atas itu lame, karena yang namanya jadi second best itu emang nggak istimewa 🙂
gue nggak pernah suka kalimat itu, ironisnya…sahabat gue pernah menujukan kalimat itu ke gue :p *lah, curcol*
Kata2 itu pernah terucap antara gw dan mantan. Tapi waktu itu gw tambahin, “dengan catatan, lu lebih kurus dari sekarang”. Hehehe. Kenyataannya gw menikah 3 taun sebelum injury time, dan dia 5 tahun kemudian.
Kita ga pernah kan kayak gini? *amnesia*